Selamat datang di dunia saiaa

Silahkan lirik,,^0^"
lalu mulailaah berbagie dengan saya..

Tersndiri

Tersndiri

Selasa, 02 Oktober 2012

JEPANG PADA ZAMAN KLASIK DAN ZAMAN FEODAL

Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Jepang terdiri dari 6.852 pulau. Jepang bertetangga dengan Negara Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Model pulau di Jepang adalah bergunung-gunung, sebagian besar diantaranya adalah gunung merapi. Jepang memiliki penduduk 128juta jiwa, dimana Jepang menduduki peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Ibu kota Jepang adalah Tokyo. Menurut mitologi tradisional, pada abad ke-7 SM jepang didirikan oleh kaisar Jimmu. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki jepang yang tidak terputus hingga saat ini. Dan tercatat, sepanjang sejarahnya kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada ditangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, ditangan perdana mentri. Jepang tumbuh menjadi Negara maju khususnya di bidang ekonomi, dengan PDB terbesar nomor dua setelah AS, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang sebagai Negara maju, penduduknya memiliki standar hidup yang tinggi peringkat ke-8 dalam indeks pembangunan manusia dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut PBB. Jepang maju sebagai penggiat bidang tekhnologi, yang maju pada bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika. Jepang disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa Jepang. Yang artinya “Negara/negeri matahari terbit” yang merujuk pada letak Jepang yang berada di sebelah timur daratan Cina. Untuk melihat perkembangan Jepang, dapat dilihat dari table yang menunjukkan periode sejarah Jepang hingga menjadi Negara yang mengecap zaman modern. Tahun Periode Periode Subperiode Pemerintahan 30.000 SM-10.000 SM Paleolitik jepang Tidak diketahui 10.000SM – 3000 SM Jepang Kuno Jomon Klan-klan local 900SM – 250 SM (tumpang tindih) Yayoi Klan-klan local 250M -538M Yamato Kofun Klan yamato 538 – 710 M Jepang Klasik Yamato Asuka Istana kekaisaran di nara 710 – 794 Nara Istana kekaisaran di heina 794 – 1185 Heian Keshogunan kamakura 1185 – 1333 Zaman Feodal Kamukura Kaisaran jepang 1333 – 1336 Restorasi kemmu Keshogunan ashikaga, oda nobunaga, toyotomi hideyoshi 1336 – 1392 Muromachi Nanboku-cho Keshogunan tokugawa 1392 – 1573 Zaman sengoku Monarki terbatas (kaisar meiji) 1573 – 1603 Azuchi momoyama Monarki terbatas (kaisar taisho) 1600 – 1867 Awal zaman modern Edo Monarki terbatas (kaisar showa) 1868 – 1912 Jepang zaman Moderen Meiji Komandan tertinggi sekutu 1912 – 1926 Taisho Demokrasi taisho Demokrasi parlementer, kaisar jepang sbg symbol Negara 1926 -1945 Showa Ekspansionisme 1945 – 1952 Jepang zaman penduduk sekutu 1952 – 1989 Pascapenduduk sekutu 1989 - Sekarang Heisi Pada pembahasan ini, akan membahas Jepang dizaman klasik dan zaman pertengahan atau feudal. JEPANG ZAMAN KLASIK Zaman Kofun Zaman kofun dimulai pada pertengahan abad ke-3 dan ke-7 skitar 250M. Zaman kofun dan asuka pernah disatukan menjadi zaman Yamato, tapi dalam sejarah modern kedua zaman di anggap sebagai dua zaman yang terpisah. Kofun adalah makam kaisar atau bangsawan dengan tanah yang dibuat membukit yang menempati lokasi yang berbentuk perpaduan lingkaran dan persegi empat seperti lubang kunci. Cirri khas zaman kofun adalah pembangunan kofun secara terus menerus selama 300 tahun di Jepang. Zaman ini, sudah mengenal sistem hidup menetap, yang ditandai dengan hasil pertanian dan saluran irigasi. teknik irigasi untuk pengairan sawah berkembang dengan sangat pesat di zaman ini. Ini menunjukkan masyarakat sudah mengenal interaksi dengan masyarakat luar. Perkembangan masyarakat semakin luas hingga membentuk kelompok-kelompok yang memiliki pemimpin. Yang paling dikenal dimasa itu adalah pangeran Shotoku Taishi, yang menyatukan bangsa Yamato. Sejak abad itu Jepang mulai mengenal system kepemimpinan Kaisar. Zaman Asuka Dalam pembagian sejarah Jepang, zaman asuka tumpang tindih dengan akhir zaman kofun, zaman ini dimulai pada abad ke-6 - ke-8 pada masa istana kaisar dan ibu kota berada di Asuka. Zaman kofun dan asuka pernah disatukan menjadi zaman Yamato. Zaman ini mencapai puncaknya pada zaman kaisar Suiko, dan kebudayaan Hakuko pada zaman kaisar Tenmu dan kaisar Wabita Jito. Di zaman ini nama Negara diganti dari Yamato menjadi Nihon atau Nippon. Zaman Nara Zaman ini dimulai ketika kaisar wanita Genmei memindahkan ibu kota kekaisaran ke Heijo-kyo (Nara) tahun 710. Ini berlangsung selama 84 tahun hingga kaisar Kanmu memindahkan ibu kota ke Heian-kyo tahun 794. Fujiwara Nofuhito dianggap berperan besar dalam pemindahan ibu kota ke Nara. Nara dibangun mengikuti kota Tiongkok di Chang’an. Nara dirancang sebagai kota pemerintahan, sebagian besar penduduknya adalah pegawai pemerintah. Di zaman ini, system hokum Asuka kiyomihara dan Taiho ritsuryo yang berlaku dizaman sebelumnya di kaji ulang dan isinya direvisi agar sesuai dengan kondisi dalam negeri Jepang. Dizaman ini, Jepang sudah memiliki tujuan menjadi sebuah Negara hokum, dengan system pemerintahan pusat dan kekuasaan ditangan kaisar Dimasa ini, pangeran Shotoku Taishi menjalin kerja sama diplomatic dengan Cina, pelajar dan para pendeta diutus belajar di Cina. Untuk membangun Negara Jepang sebagai Negara Terpusat, ia membentuk suatu konstitusi yang disebut Taiho Ritsuryo yaitu suatu system yang ditujukan bagi tiap orang agar dapat dipromosikan berdasarkan kemampuan dan usahanya tanpa memandang wewenang atau jabatan. Zaman Heian Zaman ini berangsur selama 390 tahun, tahun 794 saat kaisar Kanmu memindahkan ibu kota ke Heian-kyo, hingga dibentuk pemerintah Keshogunan Kamakura tahun 1185. Dizaman ini ketenangan berlangsung cukup lama. Dimasa ini lebih mempererat hubungan dengan Cina, dengan membangun berbagai kuil sebagai sarana ibadah, mengasimilasi budaya baca tulis seperti huruf kanji, muncul juga kelas-kelas pejuang, dan klan-klan penguasa tanah. ZAMAN PERTENGAHAN ATAU ZAMAN FEODAL Zaman Kamakura Zaman feodal dibagi menjadi dua bagian, pertama abad pertengahan (zaman kamakura hingga zaman muromachi), kedua abad moderen (zaman Azuchi-Momoyama hingga zaman Edo). Zaman ini berlangsung dari abad ke-12 - ke-19, ditandai oleh pemerintahan daerah oleh keluarga-keluarga Daimyo dibawah kendali pemerintahan militer Keshogunan. Kaisar berperan sebagai kepala Negara de jure sedangkan kekuasaan berada ditangan Shogun. Masa ini bermunculan tuan tanah (daimyo), maka kelas pejuang (samurai) makin dibutuhkan untuk dibayar menjaga tanah kekuasaan. Samurai mengacu pada “seseorang yang mengabdi pada bangsawan” yang mengacu pada orang yang di persenjatai/kaum militer. Di zaman ini terjadi peperangan dalam negeri yang dikenal dengan Dan no Ura. Kebijakan paling kontrofersi di masa ini adalah politik isolasi dari Negara luar. Masa itu militer dipimpin seorang Shogun yang terkenal dengan system pemerintahan Bakufu. RESTORASI KEMMU Periode ini berlangsung antara tahun 1333 - 1336, setelah runtuhnya ke-Shogunan Kamakura, kaisar Go-Daigo bertahta kembali tahun 1333. Ia mendirikan pemerintah baru dengan kekuasaan yang berpusat di tangan kaisar. Istilah “Restorasi Kemmu” digunakan di Jepang hingga sebelum perang Dunia II. Sejarawan menyebut ini sebagai periode Pemerintah Kemmu. Ketidak puasan akan system pemerintahan otoraksi kaisar Go-Digo melanda kalangan Samurai. Pemerintah kaisar Go-Daigo ditumbangkan Ashikaga Takauji tahun 1336 yang sekaligus menandai ber-akhirnya periode Restorasi Kemmu. Zaman Muromachi Zaman Muromochi atau Ke-shogunan Ashikaga tahun 1338-1573 adalah pembagian periode sejarah Jepang ketika keshogunan Asikaga atau dikenal dengan Keshogunan Muromachi berkuasa di Jepang. Pemerintahannya berpusat di Muromochi, Kyoto. Ashikaga Takauji (1336) mendirikan keShogunan Muromochi (istana Utara) sebagai tandingan kaisar Go-Diago di (istana Selatan). Kekaisaran ini terpecah berlangsung sampai istana Selatan ditaklukkan istana Utara tahun 1392. Kaum Bushi yang berada diatas kedudukan kaisar setelah Istana Utara berhasil melumpuhkan Istana Selatan. Namun kondisi keuangan dan militer Keshogunan Ashikaga melemah karena perang yang berkepanjangan. Masa ini disebut “peristiwa Meinoseihen” yang merupakan awal zaman sengoku yang penuh intrik, perebutan kekuasaan, kerusuhan, dan dihapuskannya system tanah milik bangsawan. 3. Zaman Sengoku Zaman sengoku atau zaman Negara-negara berperang, zaman ini dimulai tahun 1493 dimana peristiwa Meionoseihen (perang antar klan Ashikaga menentukan pewaris jabatan Shogun) sampai Shogun ke-15 Ashikaga Yoshiakaga ditaklukkan oleh Oda Nobunaga yang menandai akhir zaman Muromachi dan mengawali zaman Azuchi Momoyama. 4. Zaman Azuchi-Momoyama Zaman ini mulai tahun 1573-1603 dimulai sejak Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi menjadi penguasa Jepang dan berakhir ketika Tokugawa Ieyasu berhasil mengalahkan pasukan Toyotomi Hideyori dalam pertempuran Sekigara tahun 1600. Zaman ini disebut zaman Shokuho yang diambil dari nama keluarga Oda Nobunaga dan nama keluarga Toyotomi Hideyoshi. Oda nobunaga tinggal di istana Azuchi sedangkan Toyotomi Hideyoshi tinggal di istana Fushimi (Kyoto) yang dikenal dengan istana Momoyama hingga zaman ini disebut zaman Azuchi-Momoyama. Pusat pemerintahan berada di istana Osaka hingga ada pendapat mengatakan zaman kekuasaan Hideyoshi disebut sebagai zaman Osaka. Pendapat lain mengatakan, zaman ini tidak pernah ada dalam sejarah Jepang, zaman Muromochi diikuti zaman Sengoku dan dilanjutkan dengan Zaman Edo. PERDAGANGAN NANBAN Perdagangan dengan Nanban atau perdagangan dengan orang Barbar, periode ini mencakup masa sejak kedatangan orang Eropa pertama ke Jepang tahun 1543, sampai dengan pembatasan kehadiran mereka nyaris secara total di kepulauan ini pada tahun 1641 dengan dikeluarkannya Dektrit pengasingan Sakoku. Zaman Edo Zaman Edo (1603-1867) mulai saat shogun pertama Tokugawa Ieyasu mendirikan Keshogunan Tokugawa di Edo yang berakhir dengan pemulihan kekuasaan Kaisar dari tangan Shogun terakhir Tokugawa Yoshinobu sekaligus mengakhiri kekuasaan Keshogunan Tokugawa yang berlangsung selama 264 tahun. Zaman Edo desebut juga dengan zaman Modern di Jepang. Periode Bakumatsu adalah tahun terakhir zaman Edo menjelang runtuhnya Keshogunan Tokugawa. Periode ini dimulai dari peristiwa kedatangan Kapal Hitam angkatan laut AS (1853) hingga perang Boshin (1869), di periode ini terjadi peristiwa bersejarah berakhirnya kebijakan isolasi yang disebut sakoku dan masa transisi dari pemerintahan Feodal keshogunan Tokugawa ke pemerintah Meiji. Dimasa ini juga muncul para pemersatu Jepang dari kehancuran perang saudara. Mereka adalah Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu. Ketiga orang inilah yang mampu mengubah bangsa Jepang lepas dari kekuasaan Feodalisme dan mulai memasuki babak baru dengan lahirnya restorasi Meiji pada tahun 1868. RANGKUMAN Bentuk pemerintahan Jepang dari zaman klasik hingga zaman pertengahan atau Feodal adalah “Monarki Konstitutional” yakni bentuk pemerintahan dalam suatu Negara yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi oleh Undang-undang dasar (konstitusi). Zaman Monarki ini dimulai dari zaman Yamato, Asuka Hakuho dan berakhir pada zaman Heian. Dalam waktu 900 tahun itu, banyak terjadi peristiwa yang menjadi pembentukan dasar Negara Jepang, baik dari sisi politik, ekonomi, social maupun budaya. >> Zaman Klasik Bidang politik Kekuasaan politik tertinggi zaman monarki berkiblat pada istana (istana sentris). Pada zaman monarki sudah ada pembagian-pembagian kerja. Roda pemerintahan dijalankan oleh para kepala klan yang membawahi bidang-bidang yang berbeda. Mereka juga pembantu kaisar, susunan pemerintahan cukup terorganisir berdasarkan system pembagian kerja klan. Meski pada pemerintahan pangeran Shotoku melakukan reformasi yaitu memusatkan semua kekuasaan politik pada satu titik (kaisar). Hingga pada zaman monarki akhir, kekuasaan politik tertinggi Negara dipegang oleh golongan bangsawan. Bidang Ekonomi Dimasa ini disusun mekanisme pemerintah terpusat. Pada zaman monarki, dilakukan pembaharuan taika dibidang ekonomi dan social, yang bisa dilihat dari kebijakan pemilik tanah, pajak dan sensus penduduk. Selain itu, diresmikan kitab Undang-Undang (Ritsuryou). Terkait dengan kepemilikan tanah, pada awalnya tanah dimiliki oleh Tennou dan para klan. Namun, pada perkembangannya tanah-tanah yang dimiliki oleh para kepala klan disita dan dianggap menjadi milik Negara, yang kemudian dibagi kembali pada rakyat (Kouchi Koumin). Hubungan denganCina memberikan dampak pada system ekonomi Jepang masa monarki, yaitu dengan peniruan terhadap system politik dan ekonomi Dinasti Tang di Cina. Hal ini mendorong munculnya system ekonomi uang purba (sudah ada pemakaian uang logam) walaupun masih dalam jumlah dan area yang terbatas. Bidang Sosial Dibidang social, struktur politik mencerminkan struktur kelas dalam masyarakat (tennou merupakan kelas tertinggi). Hingga golongan dari keluarga istana memiliki posisi yang tinggi dibandingkan dengan golongan-golongan yang lain (petani, pedagang, dan lainnya). Budaya Bidang budaya, zaman monarki menunjukkan adanya perkembangan budaya yang menjadi fondasi dasar bagi kebudayaan Jepang selanjutnya kebudayaan monarki yang paling awal dapat telihat dari adanya peninggalan sejarah kuburan besar (kofun). Budaya Jepang banyak pengaruh dari Cina, karena Jepang sudah menjalin hubungan baik dengan Cina dan Korea. Hal itu ditunjukkan oleh ajaran konfusianisme, system tata kota, dan termasuk agama Budha. Para pendatang dari Cina dan korea (Toraijin) juga mengajarkan cara bertani yang lebih maju. >> Zaman Feodal Zaman ini dimulai sejak pemerintahan kamakura bakufu, Muromachi Bakufu, zaman Azuchi momoyama, dan terakhir zaman Edo Bakufu. Bidang politik Kelahiran feodalisme Jepang bersamaan dengan kelahiran kelas militer. Kekacauan bidang politik dan tindak kejahatan meningkat. Yang mendorong lahirnya kelompok militer dan memicu kemerosotan system politik perwalian. Dua kelompok militer paling kuat adalah keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Dan berlanjut pada berkembangnya sisteminsei dimana pemerintahan berpusat pada kuil, hingga kuil memiliki fungsi ganda, yakni sebagai lambaga politik disamping sebagai lembaga keagamaan. Untuk mempertahankan kekayaan dan politik kuil dibentuk tentara pendeta (Shohei). Perkembangannya, pusat kekuasaan politik berpindah dari istana ke markas besar militer (yang pertama adalah di kamakura). Para keturunan kaisar dan bangsawan diisolasi dari dunia politik di Kyoto, dan kekuasaan politik dikuasai oleh Shogun (jendral berkuasa penuh) dan daimyou. Isolasi kelompok istana dari dunia politik cukup ketat, terlihat dari banyaknya peraturan-peraturan yang diciptakan untuk membatasi gerak politik kelompok istana. Bidang Ekonomi Karakteristik yang paling khas dari zaman feodal adalah adanya sejumlah peraturan mengenai kepemilikan tanah dan pengolahannya, yang lebih spesifik dan ketat dibandingkan zaman monarki. Misalnya, lahirnya system ryougoku yaitu system pemilikan tanah yang berpusat pada daimyou (pembesar tuan tanah). Sector lain seperti pertukaran industry rumah tangga, bidang pertambangan, pertanian, alat-alat pertukangan, dan bidang perdagangan berkembang lebih pesat. Perkembangan ini mendorong pertumbuhan kota disekitar kuil atau puri. System mata uang yang sudah ada sejak zaman monarki, pada zaman feodal lebih dimantapkan. System ini ditiru dari dinasti sui di Cina dimana penggunaannya mencakup seluruh negeri (termasuk daerah pelosok). Bidang Sosila Dizaman ini, struktur pelapisan social masyarakat/kelas tetap ada. Berbeda dengan zaman monarki, golongan tertinggi adalah kelas bushi/militer. Kelas lain dibawahnya adalah noumin/petani, kousakuin/tukang, dan shouin/pedagang, serta kelas eta dan hinin (budak). System kelasnya bersifat ketat, dimana masyarakat tidak diperbolehkan menukar status, dilarang melakukan perkawinan campuran dan peraturan ini berlaku secara turun temurun. Hal ini menyebabkan terciptanya diskriminasi social yang sangat tinggi. Bidang Budaya Dizaman feudal ini, terdapat perkmebangan yang sangat menakjubkan dimana banyak tercipta kebudayaan khas Jepang yang masih bertahan hingga kini. Budaya ini berkembang, tidak hanya mendapat pengaruh budaya militer, tapi juga pengaruh budaya istana dan bangsawan. Seperti perkembangan nilai Bushido (moral militer) seperti sifat kesederhanaan, sifat ekonomis, kesetiaan dan kesatria. (Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar